Rabu, 08 April 2009

Bab III - Methodologi of Qualitative

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan metode tersebut, penulis akan memaparkan persepsi masyarakat terhadap salah satu partai yang belum lama berdiri, yaitu Partai Gerindra. Menurut Kriyantono (2007:60), “metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan (mendeskriptifkan) populasi yang sedang diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.”

Penelitian deskriptif tersebut juga bertujuan untuk:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan gejala yang ada

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku

3. Membuat perbandingan atau evaluasi

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain menghadapi mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2002:25)

Sementara itu, ciri-ciri penelitian deskriptif yaitu:

1. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu

2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun satu persatu

3. Variabel yang diteliti tidak dimanpulasi atau tidak ada perlakuan (treatment) (Kountur, 2003:105)

Penelitian terhadap peran media dalam mebentuk opini masyarakat terhadap partai politik ini adalah penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2004:3), “metodologi kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Data yang dikumpulkan juga berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti oleh

Narasumber.”

Untuk mendapatkan data mengenai persepsi masyarakat, penulis melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang diteliti, yaitu:

1. Prabowo Subianto

Narasumber merupakan pihak yang bertanggung-jawab atas seluruh program yang disiarkan di media-media mengenai Partai Gerindra.

2. Manajemen Partai Gerindra

Manajemen Partai Gerindra adalah pihak yang secara langsung membentuk opini / persepsi masyarakat terhadap Partai Gerindra.

3. Produser program iklanPartai Gerindra

Produser membuat bahan atau skrip jalannya iklan yang akan diperankan langsung oleh Prabowo Subianto dan beberapa wakil suara rakyat Indonesia. Produser juga membantu mengawasi jalannya syuting agar berjalan sesuai visi dan misi Partai Gerindra.

4. Pemeran figuran iklan

Karakter tambahan tersebut akan membantu menguatkan karakter pemeran utama dan melakukan dialog-dialog seperti yang tertulis dalam skrip. Jadi, pemeran tambahan itu juga terlibat langsung dalam proses pembuatan iklan Prtai Gerindra.

5. Fans Partai Gerindra

Fans Partai Gerindra adalah pihak yang secara langsung menjadi ‘target’ dari program yang disiarkan. Maka dari itu, fans Partai Gerindra secara tidak langsung menilai Partai Gerindra itu sendiri. Peneliti meminta lima orang fans Partai Gerindra untuk dijadikan narasumber.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data dalam penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap partai politik, dilakukan dengan Field Research (Riset Lapangan), yaitu dengan jalan mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti, untuk memperolah data primer dan sekunder sebagai bahan yang akan dianalisis.

3.2.1 Data Primer

Menurut Istijanto (2005:45), “data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data ini tidak tersedia, karena memang belum ada risetnya secara khusus. Data ini tidak tersedia, karena memang belum ada riset yang sejenis yang pernah dilakukan. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer tersebut didapatkan melalui wawancara dan observasi.”

1. Wawancara

Menurut Pawito (2007:132), “wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, aktor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Dalam wawancara, percakapan menunjukkan kecenderungan sifat sangat terbuka dan sangat longgar (tidak terstruktur) sehingga wawancara memang mirip dengan percakapan. Pertanyaan-pertanyaan juga mengalir secara spontan seiring berkembangnya konteks dan situasi wawancara, dan segala sesuatunya terasa sangat luwes (flexible). Wawancara semacam itu biasa disebut dengan wawancara percakapan informal (the informal conversational interview).

2. Observasi

Menurut Pawito (2007:111), “penelitian dengan metode pengamatan atau observasi (observation research) biasanya dilakukan untuk melacak secara sistematis dan langsung gejala-gejala komunikasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politis, dan kultural masyarakat.” Untuk mendapatkan data melalui observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung dengan cara datang ke studio televisi. Peneliti juga merekam siaran program layanan masyarakat. Peneliti juga mendengarkan siaran Partai Gerindra melalui televisi dan mengamati program itu sehubungan dengan persepi masyarakat.

3.2.2 Data Sekunder

Menurut Ruslan (2004:30), “data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi informasi yang dikeluarkan berbagai organisasi atau perusahaan, termasuk media elektronik, media massa, internet, majalah jurnal, dan lain-lain.” Data sekunder penelitian ini diperoleh melalui kepustakaan sebagai bahan acuan tentang teori maupun informasi yang relevan dan didapat melalui arsip-arsip, materi, website, dan dokumen yang ada pada stasiun televisi, yaitu JakTV.

3.3. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis data kualitatif. Menurut Pawito (2007:101), “Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada dasarnya dikembangkan denan maksud hendak memberikan makna (making sense of) terhadap data, menafsirkan (interpretating), atau mentransformasikan (transforming) data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah (thesis) yang akhirnya sampai pada kesimpulan-kesimpulan final”. Data yang ada berasal dari hasil wawancara dengan narasumber dan pengumpulan data-data melalui dokumen dan sebagainya yang nantinya akan dianalisis. Data yang ada juga berasal dari observasi penulis dalam menonton siaran iklan Partai Gerindra di televisi-televisi, yaitu JakTV.

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2005:91), “analisis data kualitatif tersebut dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification”.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema beserta dengan gayanya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya.

3. Conclusion Drawing (Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. KEsimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian maka

dibutuhkan metode pengumpulan data yang sesuai. Poerwandari (1998:61)

menjabarkan barbagai metode pengumpulan data antara lain observasi,

wawancara, dokumen, foto, rekaman video dan lain sebagainya.

Guna mendapatkan gambaran hidup setiap masyarakat yang tercermin melalui aktifitas, minat dan opini mereka, maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu wawancara dan observasi.

3.4.1. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong 2000:135).

Melalui metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatka informasi secara dalam melalui subjek penelitian. Peneliti juga akan menggunakan wawancara informal dimana wawancara informal dimana wawancara berlangsung dalam suasana ilmiah dan wajar tanpa ada daftar pertanyaan yang kaku dan baku.

Hal-hal yang diwawancarai adalah identitas diri subjek, aktifitas subjek, minat subjek, opini subjek baik terhadap diri mereka maupun terhadap masyarakat, kegiatan pada saat berkumpul dengan keluarga, hubungan sosial, pandangan terhadap kehidupan masa depan serta konflik-konflik yang ada.

3.4.2 Observasi

Metode penunjang dalam penelitian ini adalah metode observasi atau pengamatan. Menurut Poerwandari (1998:62) observasi diartikan sebagai kegiatan memperhatikan dan mencatat secara akurat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi juga merupakan metode pengumpulan data yang cukup esensial, khususnya pada penelitian kualitatif.

Observasi bertujuan untuk mendeskripsikansetting yang dipelajari aktifitas-aktifitas yang berlangsung, dan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek (Moleong, 2000:126).

Benister dkk, mengusulkan hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat catatan observasi: (a) deskripsi konteks; (b) deskripsi mengenai karakteristik orang-orang yang diamati; (c) deskripsi mengenai perilaku yang ditampilkan orang-orang yang diamati; (d) interpretasi sementara peneliti terhadap kejadian yang diamati; (e) ekplorasi perasaan dan penghayatan [eneliti terhadap kejadian yang diamati.

3.5. Alat Bantu Pengumpulan Data

Untuk membantu kelancaran proses pengambilan data dan juga proses analisa data maka dalam penelitian ini digunakan alat bantu pengumpulan data berupa alat perekam, pedoman wawancara dan kertas kosong yang dijadikan sebagai catatan observasi.

3.5.1. Alat Perekam

Alat perekam digunakan untuk membantu peneliti merekam jawaban subjek agar peneliti dapat berkonsentrasi pada alur pembicaraan tanpa disibukkan dengan kegiatan mencatat. Dengan adanya rekaman hasil wawancara, peneliti juga dapat mendengarkan kembali proses wawancara untuk proses analisa selanjutnya.

3.5.2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara adalah suatu daftar pertanyaan yang akan ditanyakan peneliti kepada subjek. Menurut Moleong (2004) pedoman wawancara berisikan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Pedoman wawancara berguna agar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Pedoman wawancara berguna agar pokok-pokok yang akan ditanyakan tidak keluar dari tujuan penelitian.

3.5.3. Catatan Lapangan

Selama proses pengambilan data peneliti akan membuat catatan-catatan yang berisikan poin-poin penting, kejadian menarik dan hal-hal lain yang berhubungan dengan subjek yang mungin perlu lebih jauh ditanyakan dalam proses wawancara dengan subjek.

3.6. Tahapan Penelitian

3.6.1. Tahapan Persiapan

a. Menyusun pedoman wawancara

b. Membahas pedoman wawancara dengan dosen pembimbing untuk

dinilai

3.6.2. Tahapan Pelaksanaan

a. Memperkenalkan diri kepada responden agar tercipta relasi guna

kelancaran penelitian

b. Mengutarakan tujuan penelitian dan menanyakan apakah responden

bersedia terlibat dalam penelitian ini.

c. Meminta izin kepada responden untuk menggunakan alat perekam

selama proses wawancara

d. Mengajukan pertanyaan dalam wawancara sesuai pedoman

e. Mengakhiri wawancara

f. Meminta ketersediaan subjek untuk dihubungi kembali bila ada

informasi yang perlu diajukan lagi oleh peneliti.

g. Mengucapkan terima kasih atas ketersediaan responden untuk terlibat

dalam penelitian ini.

3.7. Analisa Data

Analisa data merupakan proses dimana data yang telah ada disederhanakan ke dalam bentuk yang lebih mudah lagi untuk dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dengan interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan (Moleong, 2004:151)

Setelah memperoleh data melalui metode wawancara, penulis mulai mengorganisasikan data-data tersebut dengan mendengarkan hasil rekaman wawancara secara berulang-ulang. Dengan demikian data-data yang diperoleh dapat disesuaikan dengan teori dan dapat permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya.

3.8. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dimulai pada tanggal 5 Desember 2008 sampai tanggal 10

Januari 2009. Adapun lokasi penelitian yaitu di Kawasan SCBD, Jl.

Jend.Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar